2 Tahun Bersama
Yamaha Xabre
Guys, perkenalkan blog UlasMoto, di Blog ini kita akan
bersama-sama mengulas dunia permotoran di Indonesia, berbekalkan
informasi-informasi yang UlasMoto dapatkan dari pengalaman pribadi maupun dari
luar yang kami sajikan di artikel-artikel UlasMoto.
Di artikel ini UlasMoto akan mengulas pengalaman pribadi
setelah 2 tahun menggunakan Yamaha Xabre. UlasMoto tidak akan membahas tentang
spesifikasi secara mendalam terhadap Motor tersebut namun akan membahas
pengalaman pribadi saya memiliki Motor ini sejak Januari 2017 dan telah
menemani saya jatuh bangun sampai sekarang.
Siapa yang ga tau Yamaha Xabre? Street Fighter keluaran
Yamaha yang diluncurkan pertama kali di Indonesia pada bulan Januari 2016 lalu
yang memiliki dapur pacu 150cc memuntahkan tenaga maksimal sebesar 16,3 PS pada
8,500 RPM memang memiliki design yang sangar dan sporty. Namun, tidak dapat
dipungkiri hasil dari penjualan Yamaha Xabre tidak segemilang penjualan Sport
150cc lain di Indonesia seperti CB150R, Vixion, CBR150R, R15, Suzuki GSX-R.
Lalu, kenapa UlasMoto pilih Yamaha Xabre? Kan bukan motor
yang laku2 banget? Dari segi tenaga masih kalah jauh dibanding yang lain, dari
harga juga bukan yang paling ekonomis, kok masih dibeli? Kurang lebih itu
komentar-komentar yang sering muncul terkait pilihan UlasMoto terhadap Yamaha
Xabre, jadi jawabannya apa? Mutlak karena Design! Yup, ketika melihat pertama
kali designnya UlasMoto langsung naksir, ibarat jatuh cinta pandangan pertama,
ya kurang lebih seperti itu, ga banyak pertimbangan lihat spesifikasi dan
lain-lain.
Pertanyaan berikut, nyesel ga beli motor mutlak hanya karena
design? Yuk kita Ulas bersama-sama pengalaman saya 2 tahun bersama Yamaha
Xabre.
Design
Dari sisi design, Yamaha Xabre milik UlasMoto lumayan banyak
mendapatkan pujian dari rekan maupun sesama pengendara di jalananan. Design
shroud yang sangar, headlamp unik, USD emas, setang lebar, dll,. Namun menurut
UlasMoto, striping Yamaha Xabre ini agak “norak” jadi agak mengganggu design, akhirnya
UlasMoto copot aja malah keliatan lebih keren, tapi balik ke selera masing-masing
sih. Selain itu buritan klo dilihat dari belakang agak terlihat kecil, klo
sebagai penunggang sih ga kerasa tp klo ngeliat orang lain naik Yamaha Xabre
dari belakang kok kaya agak gimana gitu, buritannya agak nungging dan terlihat
cungkring, Cuma kalau dilihat dari samping sih keren-keren aja, masalah
perspektif aja.
Untuk lampunya keren, dan kalau malam penerangannya cukup
walaupun lampunya rada kecil dan LED.
Performa
Kalo boleh jujur dari sisi dapur pacu ga ada yang bisa
dibanggain sih dari Yamaha Xabre. Untuk torsi awal memang menggebu-gebu dan
membuat asyik ketika berkendara, namun jika dibejek tenaga yang disalurkan
terasa agak kurang, sebagai pengendara merasa seharusnya bisa lebih namun
ternyata sang motor tidak bisa merespon yang kita inginkan, terutama di RPM
atas. Top Speed yang pernah UlasMoto dapatkan sekitar 113 KM/Jam, tapi itu
dijalan Jakarta, walopun pagi-pagi banget tapi masih aja tetep banyak mobil dan
motor seliweran jadinya ga berani cek sampe mana batasnya.
Handling
Menurut UlasMoto disini baru Yamaha Xabre berada diatas
motor-motor 150cc yang beredar di Indonesia, dibantu oleh suspensi upside down
dengan karakter keras/stiff membuat Yamaha Xabre sangat nurut ketika diajak
berkelok-kelok, ketika di kemacetan juga terasa stabil, tinggal tekan rem
belakang sedikit nyaman deh tuh filtering, Cuma setangnya yang agak lebar
mungkin butuh penyesuaian awal-awal, namun setelah 2 tahun sih lancar-lancar
aja mau filtering karena udah biasa.
Ergonomi
Yamaha Xabre ini cukup unik di sisi ergonomi. Posisi
berkendaranya lain daripada yang lain (at least untuk motor yang dikeluarkan di
Indonesia untuk kelas 250cc kebawah). Posisi duduk dibuat agak tegak, dengan
posisi tangan lurus dan agak melebar dikarenakan setang yang panjang, serta
posisi kaki menekuk. Hasil yang didapatkan dari posisi berkendara seperti ini
antara lain nyaman dan tidak cepat capek karena posisi punggung yg lurus dan
tangan yang rileks. Tapi catat ya, hanya tidak cepet capek, bukan tidak capek, kalau
udah diatas 1 jam perjalanan sih lain lagi, di area pergelangan tangan terasa
pegel, apalagi tangan kiri. Selain itu tulang ekor juga terasa pegel, mungkin
dikarenakan jok yang sempit dan keras.
Selain itu kalau kecepatan sedang sih Yamaha Xabre ini
oke-oke aja namun di kecepatan tinggi mulai deh angina serasa menampar-nampar
badan karena posisi duduknya yang tegak.
Terus kalau macet-macetan yang agak nyiksa mungkin tinggi
joknya ya, posisi UlasMoto dengan tinggi 170cm masih agak jinjit
1 hal lain yang cukup terasa adalah getaran pada setang,
ketika RPM rendah kerasa banget klo setang Yamaha Xabre getar, lumayan bikin
tangan semriwing klo lagi macet2an, Cuma gejala getar menghilang klo motor udah
jalan agak cepat.
Durabilitas
Klo boleh jujur UlasMoto pernah sekali jatuh naik motor ini
(duh, ngurangin harga pas mau dijual lagi nih L),
waktu itu pagi-pagi di jalan Antasari UlasMoto sedang riding, jalanan sedang
sepi karena kebetulan waktu itu hari Minggu dan UlasMoto jalan keluar rumah
sebelum jam 6 pagi, jadi bisa dibayangkan enaknya ngerasain jalanan sepi pagi
hari UlasMoto riding dengan kecepatan sedang (70-90 KM, ga berani diatas 100
karena di Antasari banyak perempatan dan orang sering nyebrang seliweran),
ketika habis melewati Kemang Village di pertigaan depan RSIA Brawijaya
tiba-tiba ada Suzuki APV warna kuning gold yang jalan sekitar 500 Meter di
depan UlasMoto memelan tiba-tiba diujung jalan dan bersiap untuk putar balik
(disitu ga boleh puter balik FYI), akhirnya karena tiba-tiba sontak UlasMoto
kaget dan karena minimnya fitur ABS serta kurangnya skill berkendara UlasMoto hard
braking yang menyebabkan roda belakang ngunci dan akhirnya slide kearah kanan,
di pikiran UlasMoto saat itu “wah remuk deh ini motor”, setelah nepi dibantu
oleh orang-orang sekitar (Makasih Pak-Bu) dan ngecek2 apakah badan masih nyatu
semua (Alhamdulillah Cuma luka sobek di jempol kanan, sikut kanan, dan lutut
kanan), UlasMoto mulai ngeliat seberapa besar kerusakan pada Yamaha Xabre milik
UlasMoto, ternyata setelah dilihat-lihat hasilnya jauh lebih baik daripada yang
UlasMoto pikirkan pada awalnya, ternyata itu motor hanya baret2 di sisi kanan,
di shroud ada cat mengelupas Cuma bentuk masih utuh, mesin ga tersentuh sama
sekali dan masih mulus, kemungkinan karena design dari shroudnya yang lebar dan
kekar jadi secara tidak langsung melindungi mesin ketika crash. Dari semua sisi
yang dilihan yang baret hanya Jalu Setang Kanan, Shroud Kanan, Knalpot,
Footstep Kanan, sisanya sehat wal afiat, hebat juga nih Yamaha kualitas
material dan durabilitasnya.
Dari sisi mesin UlasMoto belum pernah bermasalah, mungkin
juga karena UlasMoto lumayan rajin servis di Bengkel resmi, satu2nya masalah
Cuma pernah ganti kiprok itupun masih garansi, ternyata memang kiprok Yamaha
Xabre kurang bagus pada awalnya namun setelah batch warna baru masalah ini
nampaknya sudah hilang.
Oiya klo boleh ngeluh mungkin kualitas dari handle
kopling/rem, UlasMoto udah 3x bengkok dan ganti handle kopling karena entah
kenapa ditinggal di parkiran balik2 udah belok mencong keatas, mungkin
gara-gara di geser paksa pake tenaga dalem kali ya.
Jadi kesimpulannnya?
Jawabannya, ya dan tidak! Cukup sulit menggambarkan
pengalaman bersama motor ini, ada saat dimana UlasMoto tersenyum di balik helm
ketika melibas belokan-belokan jalanan di Jakarta, dimana handling yang sangat
mumpuni memanjakan pengendara dengan sangat baiknya, namun ada juga ketika
mengeluh ketika merasa kurangnya power yang didapatkan.
Apakah UlasMoto akan terus menggunakan Yamaha Xabre setelah
2 tahun ini? Sulit, apalagi desas desus akan munculnya MT-15 yang designnya
jujur lebih ganteng dari Yamaha Xabre sangat menggoda UlasMoto untuk meminang.
Godaan untuk naik kelas juga ada, Cuma masih pikir-pikir karena motor akan
digunakan sehari-hari, klo kegedean juga bakal pusing kayanya. Namun Yamaha
Xabre ini tidak bisa dipungkiri adalah motor yang emang nyaman digunakan untuk
sehari-hari walaupun ada kekurangannnya, jadi tunggu aja artikel UlasMoto
berikutnya mengenai nasib si Xabre!
(+) Plus
-
Design keren
-
Durable
-
Handling enak banget ya ampun
(-) Minus
-
Pegel untuk pemakaian lama
-
Setang getar di kecepatan rendah
-
Power terasa kurang










0 Comments